ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN CKD STADIUM V DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER DI RUANG WK A RSUD DR. SOEDONO PROVINSI JAWA TIMUR KARYA ILMIAH AKHIR NERS

ASUHAN KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN CKD STADIUM V DENGAN PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER DI RUANG WK A RSUD DR. SOEDONO PROVINSI JAWA TIMUR KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Latar belakang: prevalensi pasien gagal ginjal kronik di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 66.433 dengan kasus pasien baru, dan 132.142 tercatat sebagai pasien aktif. Penduduk dengan usia paling banyak 45-54 tahun sebesar 30,82%, pada kebanyakan kasus GGK dialami oleh pria sebesar 57% sedangkan wanita 43%. Keluhan utama yang paling sering dirasakan oleh penderita gagal ginjal kronik adalah sesak nafas, nafas tampak cepat dan dalam atau yang biasa disebut pernafasan kussmaul. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya penumpukan cairan di dalam jaringan paru atau dalam rongga dada. Jika tidak ditangani dengan baik maka menyebabkan sianosis, peningkatan tekanan darah dan denyut jantung. Sesak nafas dapat diatasi dengan berbagai alternatif baik secara farmakologis maupun non farmakologis. Secara farmakologis dapat diatasi dengan menggunakan obatobatan xantine. Sedangkan non farmakologis terhadap sesak nafas dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan posisi semi fowler. Tujuan: Memberikan terapi non farmakologi yaitu pemberian posisi semi fowler untuk membantu pasein mengurangi rasa sesak. Metode: penelitian ini megunakan desain studi kasus. Pemberian terapi posisi semi fowler selama 3 hari yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 Oktober 2022 partisipan berjumlah 1 pasien, dengan jenis kelamin laki-laki usia 52 tahun dengan masalah CKD dengan diagnose keperawatan pola nafas tidak efektif. Pengumpulan data di lakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi penyajian data. Hasil: Terdapat hasil perubahan pola nafas yang dibuktikan dengan pasien mengtakan sesak nafas berkurang dan frekuensi nafas yang dari 28 x/menit setelah dilakukan pemberian posisi semi fowler menjadii 23 x/menit. Kesimpulan: Pemberian posisi semi fowler efektif dalam menstabilkan pola nafas pada pasien dengan CKD tetapi pemberian posisi semi fowler bukan satusatunya intervensi yang diberikan tetapi juga memberikan oksigen dan terapi farmakologi yang melengkapi.


Kata Kunci: Posisi semi fowler, Pola nafas tidak efektif, CKD

RENANDA ANGGA WIDRAJAT MIKO
NIM. 221404032
PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

2023