HUBUNGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN PERAWAT DENGAN KEJADIAN PLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP 2 RUMAH SAKIT NAHDLATUL ULAMA JOMBANG
Dublin Core
Title
Subject
Description
ABSTRAK
Cuci tangan dengan benar adalah salah satu cara untuk mengurangi transmisi infeksi termasuk plebitis. Cuci tangan dilakukan bertujuan untuk mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan, mencegah infeksi silang, menjaga kondisi steril, melindungi diri dan pasien serta pengunjung dan lingkungan. Perawat mempunyai andil yang besar karena berinteraksi dengan pasien selama 24 jam. Kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan belum sepenuhnya dilakukan dengan baik dan benar, dan juga dilaporkan bahwa masih banyak ditemukan kejadian plebitis di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan kepatuhan cuci tangan perawat dengan kejadian plebitis di ruang rawat inap 2 Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombang.
Jenis penelitian ini Korelasi. Populasi dalam penelitian sebanyak 25responden. Sampel sejumlah 19 responden yang dipilih dengan consecutive sampling. Variabel independen adalah kepatuhan cuci tangan perawat, variabel dependen kejadian plebitis.
Tingkat kepatuhan cuci tangan perawat (68,4%). Kejadian plebitis yang timbul (10,5%) responden. Analisa data menggunakan Spearmen Rank Test dengan nilai signifikan p= 0,027< 0,05 bahwa ada hubungan kepatuhan cuci tangan perawat dengan kejadian plebitis di ruang rawat inap 2 Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Jombang.
Pada perawat yang melakukantindakan invasif ke pasien diharapkan dapat menerapkan cuci tangan yang baik dan benar sesuai dengan Standar Prosedur Operasional sehingga menurunkan terjadinya plebitis.
ABSTRACT
Hand washing properly is one way to reduce the transmission of infections including plebitis.hand washing aims to remove the existing microorganisms in the hands, prevent cross-infection, maintaining sterile conditions, protecting themselves and patients as well as visitors and the environtment. Nurses have a big hand because they interact with patient for 24 hours. Nursing compliance in hand washing has not been done properly and correctly, and also reportedly still found many cases of plebitis in hospital. The purpose of this study is to know whether there is a nurse hand washing compliance relationship with plebitis incidence in inpatient wards 2 of Nahdlatul Ulama Jombang Hospitals.
This type of study was Correlation.The population in the study were25 respondents. Sample as many as 19 respondents which selected by consecutive sampling. Independent variable was compliance relationship of nurses handwashing, dependent variable was plebitis incidence.
The Level of compliance hand washing nurse (68,4%). The incidence of plebitis that arose (10,5%) respondents. Data analysis used Spearmen Rank Test with significant value p = 0,027 <0,05 that there was compliance relationship of nurses hand washing with plebitis incidence in inpatient wards 2 of Nahdlatul Ulama Jombang Hospitals.
The nurse who performs the invasife action to the patient is expected to apply proper handwasing properly in accordance with Standar Operating Procedures thereby decreasing the incidence of plebitis.
Creator
160411038
S-1 Keperawatan
Publisher
Date
Relation
- Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
- Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- Boyce, J.M. and Petit, D. (2002). Guidelines for Hand Hygiene in Healthcare Setting Recomendation for Infection Control Practice.
- CDC (2002). Guidelines for the prevention of intra vascular catheter-related infection.
- Clayton, B.D. and Stock, Y.N.(2006), Pharmacology In Nursing Practice.(13th ed). Elsevier: Rio De Janeiro
- Darmadi (2008). Infeksi Nosokomial: Problematika Dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika.
- Departemen Kesehatan RI & Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (Perdalin), (2008). Pedoman Managerial Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Rumah Sakit Dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. Jakarta
- (2008). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Cetakan Kedua. Jakarta: Depkes RI.
- Depkes RI (2005). Instrumen evaluasi tindakan keperawatan
- Hanskin, J., Lonway, R.A.W., Hendrick,C., & Perdue, M.B.(2001). The Infusion Nurse Society; Infusion Therapy, in clinical practice, 2ed Philadelphia: W.B. Saunders Co
- Howard, J.P. & Casewell, M. Hospital Infection Control,B. Saunders Company Ltd, London.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014), Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
- Keputusan Menteri Kesehatan RI (2008), Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
- Larson, E. (2002). Guidelines for Hand Washing and Hand Antiseptik in Healtcare setting. Jurnal Infection Control.
- Mulyani, Dwi Ari, dkk. (2013). Hubungan Kepatuhan Dalam Cuci Tangan Enam Langkah Lima Momen Dengan Kejadian Phlebitis di RSI Kendal.
- Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
- Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
- Nursalam & Pariani (2007). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
- (2010). Handout Pengendalian infeksi Nosokomial. Jakarta.
- (2014). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.