PENGARUH PSIKOEDUKASI KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN DALAM PEMENUHAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SDLB MUHAMMADIYAH KABUPATEN JOMBANG
Dublin Core
Title
Subject
Description
ABSTRAK
Anak retardasi mental memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi tersebut menyebabkan anak mengalami ketergantungan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi ketergantungan tersebut dengan memberikan psikoedukasi keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dalam ADL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap tingkat kemandirian dalam pemenuhan ADL pada anak retardasi mental di SDLB Muhammadiyah Kabupaten Jombang. Desain penelitian ini adalah pra-eksperimental one-group pra-post test design. Populasi keluarga yang memiliki anak retardasi mental sejumlah 38 responden. Besar sampel sejumlah 20 responden dengan menggunakan purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan sebelum psikoedukasi keluarga 55% tingkat kemandirian dalam pemenuhan ADL adalah tergantung sebanyak 11 anak namun setelah psikoedukasi keluarga 75% mandiri sebanyak 15 anak. Uji Wilcoxon menunjukkan hasil ρ-value (0,014) < 0,05 yang berarti ada pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap tingkat kemandirian dalam pemenuhan ADL pada anak retardasi mental. Psikoedukasi keluarga memberikan informasi tentang perawatan anak retardasi mental sehingga keluarga memahami cara merawat anak retardasi mental. Pemahaman yang baik tentang perawatan anak retardasi mental dapat meningkatkan kemandirian anak dalam ADL. Dapat disimpulkan bahwa psikoedukasi keluarga efektif untuk meningkatkan kemandirian anak retardasi mental. Diharapkan agar terapi ini bisa diterapkan pada jenis keterbatasan lain yang dimiliki anak retardasi mental sehingga dapat meminimalkan adanya keterbatasan tersebut.
ABSTRACT
Children with mental retardation have a limitation their daily activity. This condition caused them dependence. One of the ways that can be done to overcome these dependence is family psychoeducation which aim to increase the independence in ADL. The purpose of the study is to know the effect of family psychoeducation to the level of independence in the compliance of ADL in children with mental retardation in SDLB Muhammadiyah Jombang. The design of the study was pra-experimental with one-group pra-post test design. The population of family who had children with mental retardation were 38 respondents. The sample were 20 respondents used purposive sampling. Analysis of data used Wilcoxon Signed Ranks Test. The result of study showed before family psychoeducation were 55% the level of independence in the compliance of ADL depended on 11 children but after family psychoeducation of 75% independence were 15 children. Wilcoxon test showed p-value (0,014)<0,05 which means there was effect of family psychoeducation to the level of independence in the compliance of ADL in children with mental retardation. Family psychoeducation gave the information about caring children with mental retardation so that the family understand the way to care the children with mental retardation. Good knowledge about caring children with mental retardation could increase the independence of children in ADL. It could be concluded that family psychoeducation was effective to increase the independence of children with mental retardation. It hoped that this therapy implemented to other limitation of children with mental retardation to minimize those limitations.
Creator
140901069
S-1 Keperawatan
Publisher
Date
Relation
- Sadock, B. J. & Sadock, V. A. 2012. Kaplan & sadock buku ajar psikiatri klinis edisi 2. Jakarta: EGC.
- Nurani, R. D., Indarwati, F. & Romdzati. 2014. Hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian pada anak retardasi mental sedang di slb negeri 01 bantul. In: YOGYAKARTA, U. M. (ed.). Yogyakarta.
- Kementrian Kesehatan. 2013. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2013 [Online]. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
- Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang. 2017. Jumlah anak retardasi mental yang tertampung di slb tahun 2017.
- Wulandari, R. A., Soeharto, S. & Setyoadi. 2016. Pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap harga diri rendah dan beban keluarga dengan anak retardasi mental. Jurnal Ilmu Keperawatan, 4,
- Anggraini, D., Aini, L. & Rifai, A. 2016. Hubungan pelaksanaan peran keluarga dengan activity daily living (ADL) pada anak tunagrahita di slb-c tpa kabupaten jember. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember: Jember.
- Prabowo, E. 2014. Buku ajar keperawatan jiwa cetakan pertama. Yogyakarta: Nuha Medika.
- Varcarolis, E. M., Carson, V. B. & Shoemaker, N. C. 2006. Foundations of psychiatric mental health nursing: A clinical appoach 5thSaunders: Elsevier.
- Tim FIK. 2014. Family psychoeducation therapy. Depok: Universitas Indonesia.
- Masithoh, A. R. 2015. Pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan perawatan kebersihan diri pada anak retardasi mental di sdlb purwosari kudus tahun 2015. In: KUDUS, S. M. (ed.). Kudus.
- Muhith, A. 2015. Pendidikan keperawatan jiwa teori dan aplikasi edisi I. Yogyakarta: Andi.
- Sasono, T. N. & Rohmi, F. 2017. Pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat penderita skizofrenia. The Indonesian Journal Of Health Science, 8, 6.
- Widiastuti, A., Sunarmi. & Purwaningsih. 2013. Psikoedukasi keluarga terhadap perilaku keluarga merawat pasien skizofrenia dengan halusinasi di wilayah binaan rsj grhasia desa selomartani yogyakarta. Jendela Nursing Journal, 2, 6.
- Anggreni, N. M. D. A. & Valentina, T. D. 2015. Penyesuaian psikologis orang tua dengan anak down syndrome. Jurnal Psikologi Udayana, 2, 13.