DUKUNGAN KELUARGA DALAM KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POSYANDU JIWA DESA BONGKOT KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2017

ABSTRAK

Pendahuluan: Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa yang kekambuhanya dapat di kendalikan dengan minum obat secara rutin. WHO (2013) menegaskan jumlah klien gangguan jiwa didunia mencapai 450 juta orang, di Indonesia jumlah klien gangguan jiwa mencapai 1,7 juta orang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Metode: Desain penelitian menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan Retrospektif. Populasi sebanyak 132 orang. Besar Sampel 99 orang yang dipilih dengan teknik Simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner uji analisa menggunakan Rank Spearman dengan α (0,05). Hasil: Hasil penelitian sebagian besar (64,6%) responden memiliki dukungan keluarga negative. Hampir seluruhnya (72,7%) responden tidak patuh minum obat. Uji statistik Rank Spearman antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat diperoleh ρ = 0,00 dengan nilai correlation coefficient 0,828 yang terletak antara angka 0,80-1,000 kategori sangat kuat. hal ini mempunyai arti bahwa apabila dukungan keluarga positif maka akan terjadi kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Pembahasan: Dukungan dari keluarga merupakan faktor yang penting dalam kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia. Oleh karena itu diharapkan keluarga bisa lebih sering mengingatkan dan memberikan dukungan kepada pasien skizofrenia agar patuh dalam minum obat.

ABSTRACT

Introduction :Schizophrenia is a disease of mental disorder that relapses can be controlled by taking medication regularly . WHO (2013) confirmed the number of mental disorder clients in the world reached 450 million people, in Indonesia the number of clients mental disorders reached 1.7 million people. This research aimed to analyze the correlation of family’s support with obedience of taking medication for schizophrenia patients.Mothods:The research design used correlation analytic with Retrospective approach. Population was 132 people. the total of Samples was 99 people who were selected by Simple random sampling technique. Technique of collecting data used questionnaire, analysis test used Rank Spearman with α (0,05).Result:The result of research showed that the most of respondents (64.6%) had negative family ‘s support. Almost all of respondents (72.7%) did not obey to take medication. Rank Spearman's statistical test between family’s support and the obedience of taking medication was obtained that ρ = 0.00 with correlation coefficient value 0.828 that was located between 0.80-1,000 was very strong category. This means that if family support is positive, so that there will happen the obedience of taking medication for schizophrenia patients.Discussion:Family ‘s support is an important factor in the obedience of taking medication for schizophrenia patients. Therefore, it is expected that the family can often remind more and provide support to schizophrenia patients in order to obey to take medication .

• Arikunto,S.(2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
• Azwar saifuddin. 2011. sikap dan perilaku dalam sikap manusia, teori dan pengukuranny. Edisi. Pustaka pelajar, yogyakarta. 3-15.
• Butar butar (2012). Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan. Dilihat di http://repository.usu.ac.id
• Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Cetakan ke 8. Jakarta
• Freidman,Marilyn M. (2010). BukuAjar Keperawatan Keluarga : Riset, Teori dan Praktek. Jakarta : EGC
• Gaski,A & Karlovic. (2008). assesment of nurse attitudes on psiciatric compliance with pharmacotherapy. Acta Clin Croat,47,149-153
• Hawari, D. 2006. pendekatan Hlistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta : balai penerbitan FKUI.
• (2016). Hasil Belajar Siswa. Jakarta : Rineka Putri.
• Kaplan & Sadock.(1997). Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Askara
• Kodriati, C. (2007). Manajemen stress. Jakarta : ECG
• Maramis,W.F,. dan Maramis,A. A. (2009). Catatan ilmu kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya: airlangga Universitas press.
• Morisky D. E, Ang A, Marie K., Harry J W. (2008). Predictive Validity of a Medication Adherence Measure in an Outpatient Setting.
• Notoatmodjo S. (2007). Pendidikan dan perilaku Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta : rineka cipta
• Notoatmodjo,Soekidjo (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
• (2016). Metodologi penelitian ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
• Niven,N. (2002). Psikologi Keesehatan Jakarta: EGC
• Riskeda (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Litbangkes Depkes RI
• (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung : Alfabet.
• Stuart & Sundeen. (1998). Keperawat Jiwa Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
• Setiadi, 2013. Konsep dan penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha ilmu
• Stuart, G. W 2006 . Buku saku Diagnois Keperawatan Jiwa/ Edisi Terjemah an, Alih Bahasa Ramona P. dkk, Edisi Ke -5. jakarta : ECG.
• Wardani,I.Y.,(2009). Pengalaman Keluarga menghadapai Ketidakpatuhan anggota keluarga dengan Skizofrenia dalam Mengikut Regimen terapiutik : pengobatan. Tesis FIK UI, Depok: Tidak dipublikasikan
• WHO (2013). Health topic: Mental disorder. Diakses dari who.int pada tanggal 3 Januari 2017