ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ISPA DENGAN MASALAH HIPERTERMI DI DESA REJOAGUNG KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG

Abstrak

Pendahulan: Angka kejadian ISPA menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang 2014 menduduki angka pertama dengan angka 171.957 kasus. Salah satu tanda dari penyakit ini adalah hipertermi yakni peningkatan suhu tubuh di atas normal. Kurangnya pemahamam keluarga dalam perawatan menjadi faktor pendukung masalah tersebut, tujuan dari studi kasus ini adalah mengatasi masalah keluarga hipertermi karena kurangnya kemampuan keluarga dalam mengenal masalah ISPA dengan hipertermi serta kurangnya kemampuan keluarga dalam memberikan perawatana pada anggota keluarga yangs akit ISPA dengan hipertermi. Metode: Karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus, yang dilakukan di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang selama 2 minggu pada tanggal 29 Juni-15 Juli 2016 dengan kriteria subjek diantaranya anggota keluarga ISPA dengan hipertermi dan berusia balita serta keluarga bersedia menjadi responden. Hasil: Hasil yang diperoleh adalah responden 1 dan 2 sudah mampu mengenal masalah ISPA dengan hipertermi, mampu mengambil keputusan, mampu merawat anggota keluarga yang sakit. Namun pada masalah kemampuan modifikasi lingkungan pada responden 2 belum mampu teratasi. Diskusi: Agar tidak bertambah parahnya ISPA dengan hipertermi, maka sebagai keluarga harus mampu  mengenal, mengambil keputusan, merawat serta memodifikasi lingkungan yang sehat bagi anggota keluarga yang dan sebagai perawat puskesmas harus tetap mengontrol keadaan responden.

Kata Kunci : Hipertermi, ISPA, keluarga, asuhan keperawatan.

Abstract 

Introduction: The incidence of ISPA in Health Office district of Jombang in 2014 occupied the first number with number 171 957 cases. One sign of this disease is hyperthermia the increase in body temperature above normal. Lack of family in care understanding about supporting factors such problems, the purpose of this case study is address family problems hyperthermia due to lack of family ability in recognizing the problem of ISPA with hyperthermia and lack the ability of families give to family members care of disease ARI with hyperthermia.Methods: Scientific paper uses a case study design, conducted in the village of the District Rejoagung PlosoJombang for 2 weeks on June 29 to July 15 2016, with the subject criteria including family members ARI with hyperthermia and as toddlers and families willing to become respondents.Results: The results obtained are respondents 1 and 2 are able to identify problems ARI with hyperthermia, capable to take decisions, bacame care for sick family members. But on the issue of the ability of environmental modifications to the respondents 2 has not been able to overcome. Discussion: In order not to increase the severity of ARI with hyperthermia, then as a family should be able to recognize, make decisions, maintain and modify a healthy environment for family members, are expected to families able to provide family care ARI with hyperthermia,which compress the

patient with warm water is good and right,

Keywords:Hyperthemia, ARI, families, nursing care.

DAFTAR PUSTAKA

• Andarmoyo, sulistyo.2012.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu
• Alshagaf, mukty. 2008.Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga University Press
• Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.2013. http://labdata.litbang.depkes.go.id/ riskesdas di akses pada 13 Mei 2016 pukul 15.00 WIB
• Dinas Kesehatan Jombang.2014.Data ISPA di Jombang.Dinkes Jombang
• Jhonson. 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika
• Manurung,santa,dkk. 2013. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Infeksi.Jakarta:CV.Trans Info Media
• Ngastiyah.2012.Perawatan Anak Sakit,Ed.2.Jakarta:EGC
• Rahajoe, Nastiti. Dkk. 2008. Buku Ajar Respirologi. Jakarta:Ikatan Dokter Anak Indonesia
• Suriadi.2006.Asuhan Keperawatan pada Anak.Jakarta:CV. Sagung Seto
• Wilkinson, Judith M. 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan: diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Jakarta.EGC