ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR EKTREMITAS BAWAH  DENGAN  DEFISIT PERAWATAN DIRI  DI PAVILIUN ASOKA RSUD JOMBANG  

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR EKTREMITAS BAWAH  DENGAN  DEFISIT PERAWATAN DIRI 

DI PAVILIUN ASOKA RSUD JOMBANG

Abstrak                                                                                                                      

Pendahuluan : Fraktur disebabkan oleh trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang. Pada korban yang mengalami patah tulang perlu dilakukan tindakan konservatif atau pembedahan.Pada pasien pasca operasi fraktur mengalami keterbatasan aktivitas fisik sehingga timbul masalah defisit perawatan diri.Tujuan penelitian ini adalah melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien  pasca operasi fraktur ekstremitas bawah dengan defisit perawatan diri yaitu melalui  proses keperawatan meliputi : pengkajian, merumuskan diagnosa, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, mengevaluasi hasil asuhan keperawatan.Metode : Desain penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini di lakukan mulai tanggal 14- 23 Juli 2016  di Paviliun Asoka RSUD Jombang. klien 1 usia 36 tahun (L) tahun dan klien 2 usia 39 tahun (P) dengan masalah keperawatan yang sama, yaitu defisit perawatan diri. Pengumpulan data di lakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dokumentasi dan triangulasi. Penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.Hasil : Hasil dari penelitian ini setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari masalah defisit perawatan diri teratasi pada pasien 1 dengan kriteria hasil skala ADL 2 dan skala nyeri 2, sedangkan pada pasien pasien 2 teratasi sebagian dengan kriteria skala ADL 3 dan skala nyeri 4. .Pembahasan : Jika dibandingkan, klien 1 lebih cepat mandiri dikarenakan perbedaan lokasi fraktur, skala nyeri, dan jenis kelamin. Skala nyeri fraktur femur lebih tinggi sehinga klien 2 enggan melakukan mobilitas karena nyeri yang masih dirasakan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah klien pasca operasi fraktur ekstremitas bawah akan mengalami defisit perawatan diri dan membutuhkan bantuan dalam perawatan dirinya. Diharapkan keluarga dapat mengaplikasikan perawatan diri yang baik sesuai dengan yang diajarkan perawat saat klien masih belum bisa mandiri.

Kata Kunci : Askep pasca operasi, Fraktur ekstremtas bawah, Defisit perawatan diri

Abstract  

Introduction : Fractures caused by trauma or physical activity where there is excessive pressure on the bone. On the victim who suffered broken bones need to be conservative measures or surgrey. In patients with postoperative fracture have limited physical activity which raised issues of self-care deficit. The purpose of this study is to perform nursing care in patients with postoperative fractures of the lower extremity with self-care deficit is through the nursing process include: assessment, formulate a diagnosis, nursing plan, implement nursing actions, evaluating the outcomes of nursing care.Method : The research design is a case study. The research was conducted starting on 14-23 July 2016 at the Pavilion Asoka General Hospital Jombang. Client 1 aged 36 (M) and client 2 aged 39 (W) with the same nursing problem, namely the self-care deficit. The collection is done by means of interviews, observation, physical examination, documentation and triangulation. The research is presented in narrative form and tables.Results :.The results of this study after nursing care during the 3-day self-care deficit issue is resolved in one patient outcomes with ADL scale 2 and 2 pain scale, whereas in patients 2 patients resolved most of the ADL scale criteria 3 and 4 pain scale. Discussion:In comparation, the client first independent faster due to a different location of the fracture, pain scale, and gender. Pain scale femur fracture is higher so that the client 2 is reluctsnt to mobility because of the pain the felt.The conclusion of this study is the client postoperative lower limb fracture is a deficit of self-care and in need of assistance in the care of her. Familities are expected to apply good self-care as taught nurse when the client still can not be independent.

Keywords : Nursing care post-surgey, Lower extremity fractures, Self-care deficit.

DAFTAR PUSTAKA

• Departemen kesehatan RI Sekertariat Jendral profil kesehatan Indonesia Tahun 2014.http:/www.Depkes.go.id. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. 2015. 14 Juni 2016. 14.00 WIB
• Herdman. 2015. Nanda Internasional Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2015-2017. Jakarta EGC
• Lukman dan Nurna.2013. Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem musculoskeletal. Jakarta. Salemba Medika
• Nurarif A.H & Hardhi Kusuma. 2015. Asuhan Keperawatan Nanda Nic-Noc.Yogyakarta. Medication Publishing
• WHO (World Health Organization).2013. Http//www.Riskesdas.litbang.go.id.10 Juni 2016. 16.00 WIB.