HUBUNGAN KINERJA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KESEMBUHAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOAGUNG

HUBUNGAN KINERJA PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KESEMBUHAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOAGUNG

Kata Kunci : kinerja PMO, kesembuhan, tubercolusis.

ABSTRAK

Pendahuluan : Di Indonesia, penyakit Tubercolosis (TB) merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB di dunia. Jumlah TB Paru yang semakin meningkat menjadikan terjadi perubahan pada angka kesembuhan TB Paru. Keberhasilan pengobatan TB paru sangat ditentukan oleh adanya keteraturan minum obat anti Tuberkulosis. Hal ini dapat dicapai dengan adanya pengawas minum obat (PMO) yang memantau dan mengingatkan penderita TB paru untuk meminum obat secara teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kinerja pengawas menelan obat (Pmo) dengan kesembuhan TB Paru di Puskesmas Mojoagung Jombang. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi retrospektif dengan pendekatan CrossSectional dengan Populasi 37 orang, sampel semua penderita TB Paru yang telah mengikuti pengobatan TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Mojoagung sebanyak 37 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Variabel independen kinerja PMO dan variabel dependen kesembuhan TB Paru, menggunakan kuesioner dengan uji Chi-square yang mengunakan taraf signifikan 5% (ɑ = 0,05). Hasil : Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PMO sebagian besar (56,8%) kinerja baik. Kesembuhan penderita TB Paru hampir seluruhnya (81,1%) sembuh dan p value = 0,029 < ɑ = 0,05. Pembahasan : Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan permasalahan diatas bisa dikurangi dengan meningkatkan kinerja PMO dan memaksimalkan tingkat kesembuhan TB Paru yang tinggi.

ABSTRACT

Introduction : In Indonesia, the disease of Tubercolosis (TB) is a major public health problem. The number of TB patients in Indonesia is the 3rd largest in the world after India and China with the number of patients is approximately 10% of the total number of TB patients in the world. The number of pulmonary TB increases to become a change in the cure rate of pulmonary TB. This can be achieved by their supervisor to take medication ( PMO ) that monitor and remind pulmonary tuberculosis patients to take medicine regularly. This research aimed to understand the correlation of treatment supporter (PMO) performance with the healing of pulmonary TB at Public Health Center ( Puskesmas ) Mojoagung. Method : This research is a retrospective analytic correlation with Cross Sectional approach with population was 37 people, all samples of Pulmonary TB patient who has followed the treatment of pulmonary tuberculosis at Public Health Center ( Puskesmas ) Mojoagung as many as 37 people. Samples were all pulmonary TB patients who have followed pulmonary TB treatment in the working area of Public Health Center ( Puskesmas ) Mojoagung as many as 37 people. Sampling Methods used Total sampling. Independent variable was treatment supporter ( PMO ) performance, dependent variable was the healing of pulmonary TB, using questionnaire with Chi-square test that used a significant level of 5% (ɑ = 0.05). Result :. From research results showed that Treatment Supporter performance ( PMO ), majority ( 56.8% ) performed well. The Healing of pulmonary tuberculosis almost all ( 81.1% ) recovered and p value = 0.029 < ɑ = 0.05. Discussion : Based on the results of research mentioned, it is expected problems above can be reduced with improving PMO performance and mkaximizing the high healing rates of pulmonary TB.

Radiktya Galih Priwantoko
120701089
S-1 Keperawatan

STIKES Pemkab Jombang

2016

• Alimul, Aziz. 2010. Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika
• Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
• Azwar, Saifudin.2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
• Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tubercolusis Ed.2 Diakses dari http://tbindonesia.or.id/pdf/BUKU PEDOMAN NASIONAL.pdftanggal 20 Desember 2015
• Departemen Kesehatan RI. 2008.Pedoman Nasional Penanganan TB Paru.Jakarta
• __________. 2010.Pedoman Nasional Penanganan TB Paru.Jakarta
• Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tidak Untuk di Publikasikan Tahun2013.
• __________. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Jombang Tidak Untuk di Publikasikan Tahun 2014
• Hidayat,A.Aziz Alimul. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
• Indriani, Amilya. 2009. Studi Komperasi Keefektifan Peran Pengawas Minum Obat (PMO) dari Keluarga dan bukan Keluarga dengan Kesembuhan Penderita TB di BP4 Unit Minggiran. Yogyakarta:PSKK Stikes Aisyiyah
• Lewis dkk. 2013. Medical- Surgical Nursing Vol 1. USA: Mosby Elsevier
• Mubarak, W. I. Dan Chayatin, N. 2009. Ilmu keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
• Naga, Sholeh, S . 2014. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta: DIVA Press
• Nomi, 2010. Hubungan kinerja pengawas menelan obat (PMO) dengan kesembuhan TB Paru kasus baru strategi DOTS
• Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian kesehatan. Jakarta: rineka Cipta.
• __________. 2012. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan:Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
• Nursalam, 2003. Konsep dan penerapan metode penelitian ilmu keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
• __________, 2008. Konsep dan penerapan metode penelitian ilmu keperawatan Ed .2. Jakarta: Salemba Medika.
• __________. 2014. Metodologi penelitian ilmu keperawatan : pendekatan praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
• Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:Alfabeta
• Utama, Andi. 2014. Tuberolusis. Diakses dari http://eproc.balikpapaaana.go.id. Tanggal 20 Desember 2015
• WHO. 2013. Diakses dari www.who.int/researh/en/ tanggal 1 januari 2016