HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEBERADAAN VEKTOR DENGUE DI DUSUN RANDULAWANG DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

ABSTRAK

Virus dengue menimbulkan penyakit demam berdarah dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Keberadaan vektor dengue biasanya penampungan air bersih seperti bak mandi, ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain. Perkembangbiakan keberadaan vektor dengue dapat ditekan dengan melakukan perilaku 3M plus yang meliputi mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air, dan menimbun barang atau botol bekas, serta abatasi, fogging, dan ikan pemakan jentik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku 3M plus dengan keberadaan vektor dengue di Dusun Randulawang Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Desain penelitian menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan retrospeaktif. Populasi penelitian ini adalah semua warga Dusun Randulawang Desa Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sejumlah 186 KK. Besar sampel sejumlah 56 KK yang dipilih menggunakan quota sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner dan observasi data. Data dianalisa data menggunakan spearman rank. Penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang berperilaku 3M Plus dengan kriteria cukup sebanyak 41 responden (73,2%) dan keberadaan vektor dengue sebagian besar dengan kriteria tidak ada sebanyak 29 (51,8%). Hasil analisis Spearman rank menunjukkan bahwa nilai korelasi hitung sebesar 0,594 dengan angka signifikan atau nilai probabilitas sebesar 0,000 maka hipotesis Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada hubungan dengan nilai korelasi 0,594 yang berhubungan sedang. Sebagai salah satu upaya untuk menekan perkembangbiakan vektor dengue agar insiden DBD berkurang dapat diterapkan perilaku 3M plus secara integral yang dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan. Kata Kunci : Vektor dengue, Perilaku, 3M Plus.

ABSTRACT

Dengue virus causes dengue hemorrhagic fever that is transmitted through the bite of aedes aegypti and aedes albopictus mosquitoes. The presence of dengue vectors is usually in a clean water reservoir such as bathtubs, used tires, used tins and others. The breeding of dengue vector presence can be suppressed by performing 3M plus behaviors that includes burying used things, closing the water reservoirs, and stocking used things or bottles, and abating, fogging, and larvae eater fish. This research aimed to determine the correlation of 3M behavior plus with vector dengue presence at Randu Lawang, Bandung Village, Diwek, Jombang. The research used correlation analytics with retrospeactif approach. The population of this research was all residents at Randu Lawang, Bandung Village, Diwek, Jombang District as many as 186 families. The total of samples was 56 families that were selected by using quota sampling. Data analyzed by using spearman rank. The results of indicated that respondents who behaved 3M Plus with sufficient criteria as many as 41 respondents (73.2%) and the most dengue vector presence didn’t exist as many as 29 respondents (51.8%). The result of Spearman rank analysis showed that the value of correlation was 0,594 with a significant number or probability value was 0.000 so that the hypothesis of Ho was rejected and H1 was accepted. It meant that there was a correlation that was is shown by correlation value 0,594 that associated with average. As one of the efforts, to suppress dengue vector breeding in order that the incidence of dengue fever reduced by applying 3M plus behavior continue together to be done throughout the year especially in the rainy season.

• A, Addin. 2009. Pencegahan dan penanggulangan penyakit. Bandung : PT. Puri Delco.
• A, Sukohar. 2014. Demam berdarah dengue (dbd). Medula volume 2, nomer 2.
• Aghnes,dkk. 2013. Hubungan Antara Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk  Aedes Sp. Di Lingkungan I Kelurahan Teling Atas, Kecamatan Wanea Kota Manado.  Jurnal Kesehatan Lingkungan.
• Alligood, Marta Raile. 2014. Pakar Teori Keperawatan. Indonesia : Elsevier.
• 2008. Hubungan peran petugas kesehatan dengan perilaku pencegahan dbd di kelurahan aur kuning bukit tinggi. Vol.2, Oktober 2008.
• 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
• .2010 Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
• . Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
• Chintia,dkk. 2015. Analisis faktor-faktor  yang  berhubungan  dengan  kejadian demam  berdarah  dengue  di  puskesmas  gogagoman  kota kotamobagu. Jurnal Kesehatan Lingkungan.
• 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
• Darjito, Endo dkk. 2008. Beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit demam berdarah dengue (dbd) dikabupaten banyumas. Jurnal Litbag Kesehatan. Vol. XVII No. 3 Tahun 2008.
• Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. di akses di alamat depkes.go.id/ pada 14 Januari 2017.
• Depkes RI. 2015. Meningkatnya demam berdarah. Online http://www.depkes.go.id/pdf. diakses 7/01/2017
• Dessy, lintang dan praba. 2012 Perbedaan praktik PSN 3M plus di kelurahan percontohan dan non percontohan progam pemantau jentik rutin kota semarang. Jurnal Entomologi Indonesia. Fakultas Kesehtan Masyarakat Universitas Diponegoro.
• Dinas Kesehatan Jombang. 2016. Data demam berdarah di jombang. Dinkes Jombang.
• 2007. Dengue diagnosis, advances and challenges. International Journal of Infectious diseases 8. Elsevier Lttd. 68-69.
• Hamal, D, 2013. Hubungan antara karakteristik ibu dengan perilaku pencegahan penyakit dbd di kecamatan karang tengah kabupaten cianjur provinsi jawa barat tahun 2013. diakses di http://lemlit.uhamka.ac.id/files/dbd.pdf pada 27 April 2017 jam 14.15 WIB.
• Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta : Salemba Medika.
• Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta : Salemba Medika.
• Hurlock, E, 2002. Psikologi Perkembangan. 5^th Edition. Jakarta: Erlangga.
• Montung, 2012. Hubungan antara karakteristik individu, pengetahuan, sikap dengan tindakan masyarakat dalam pencegahan demam berdarah dengue di wilayah kerja puskesmas kolongan minahasa utara. (Tesis) , Manado: Universitas Sam Ratulangi.
• 2005. Metode penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
• 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
• 2018. Metode penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
• . Metode penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
• . Metode penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015. Kesehatan Lingkungan.
• 2015. Laporan nasional riset kesehatan dasar 2011-2015. Online http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/ profil-kesehatan-indonesia-2011-2015.pdf diakses 5/01/2017.
• 2002. Perkembangan masa hidup. Jakarta: Erlangga.
• Sarwono,S. 2005. Psikologi remaja. Edisi 9. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
• Satari, Hindra. 2008. Demam berdarah perawatan di rumah dan di rumah sakit +Menu. Cetakan V. Jakarta: Puspa Swara, Anggota IKAPI.
• 2009. Penyakit menular di Indonesia. Jakarta : CV Sagung Seto.
• Sucipto, Pramudiyo Teguh. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian demam berdarah dengue (dbd) dan jenis serotype virus dengue di kabupaten semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol.14 No.2.
• Sudjana, 2010. Diagnosis dini penderita dbd dewasa. Buletin Jendela Epidemologi, Vol.2, Agustus 2010.
• 2007. Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
• . Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
• . Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.
• Wayne, Gil. 2014. Florence nightingales environmental theory. Online http://nurseslabs.com/florence-nightingale-environmental-theory/ diakses 14/02/2017.
• Wijayanto, Sentot. 2009. Mengenal 10 penyakit mematikan. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.
• Winarsih, Sri. 2013. Hubungan kondisi lingkungan rumah dan perilaku psn dengan kejadian dbd. Unnes Journal of public Health.