ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN INDUK DENANYAR JOMBANG

ABSTRAK

 Pendahuluan: Angka kejadian skabies berdasarkan Departemen Kesehatan RI sebesar 4,60-12,95% dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering. Di Pondok Pesantren masih banyak santri yang mengalami penyakit skabies karena kondisi lingkungannya tampak tidak sehat, dan pola kehidupan yang ditunjukkan oleh santrinya yang kotor. Kondisi seperti ini mempermudah perkembangan berbagai hal seperti jamur, virus, kuman, parasit hewani dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit adalah scabies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan tentang kejadian skabies di Pondok Pesantren Induk Denanyar Jombang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi semua santriwan yang sakit skabies di Pondok Pesantren Induk Denanyar Jombang sebanyak 120 orang. Sampel sebagian santriwan yang mengalami skabies sebanyak 92 orang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner, observasi, wawancara. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independent yaitu personal hygiene dan sanitasi lingkungan dan variabel dependent yaitu kejadian skabies. Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik regresi linier berganda. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor personal hygiene 0,259 (25,9%) mempunyai pengaruh positif terhadap kejadian skabies, faktor sanitasi lingkungan 0,210 (21,0%) mempunyai pengaruh positif terhadap kejadian skabies dan kejadian skabies pada santri sejumlah 83 (90,2%). Dari kedua faktor tersebut yang paling dominan mempengaruhi skabies adalah faktor personal hygiene. Pembahasan: Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi pengetahuan untuk para santri agar dapat mencegah kejadian skabies. Selain itu diharapkan pengurus Pondok agar melakukan screening rutin terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian skabies.

ABSTRACT

 Introduction: Scabies incidence based on the Health Ministry of RI 4.60-12.95% and scabies ranks in the third of 12 most common skin diseases. In Muslim Boarding there are still many students who suffer from scabies disease because the condition of environment looks unhealthy, and life style that was shown by students was dirty. Conditions like this facilitate the development of various things such as fungi, viruses, germs, animal parasites and others. One of the skin diseases that was caused by parasites is scabies. This research aimed to determine the factors related to the incidence of scabiesat Main Muslim Boarding, Denanyar Jombang. Method: The research design used analytic correlation with cross sectional approach. The population was all students who got sick with scabies at Main Muslim Boarding Denanyar Jombang as many as 120 people. Some samples of students who had scabies as many as 92 people. The sampling technique used simple random sampling. Data collection used questionnaire, observation, interview. Variable in this research consist of independent variable was personal hygiene and environmental sanitation and dependent variable was the incidence of scabies. In this research, it used multiple linear regression test statistic. Result: The result showed that personal hygiene factor 0.259 (25.9%) have a positif influence on the incidence of scabies, environmental sanitation factor was 0.210 (21.0%) have a positif influence on the incidence of scabies and scabies incidence was 83 (90.2%). That the two most dominant influence factors mentioned were personal hygiene factors. Discussion: The results of this research are expected to be the knowledge of   students in order to be able to prevent the incidence of scabies. In addition it is expected that Boarding Muslim administrators in order to conduct routine screening to the factors that affect the incidence of scabies.

• Alimul, 2009. Faktor Personal Higiene Dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Skabies. Diakses tgl 26-01-2017. Jam 09.45 WIB
• Arikunto, S., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta 
• Atikah Proverawati, 2012. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika 
• Azwar S., 2007. Sikap Manusia Teori Dan Pengukuran. Jakarta: Pustaka Pelajar 
• Badri, M., 2008. Hygiene Perorangan Santri Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Ponorogo. Media penelitian dan penegembangan kesehatan. Vol 17, No.2
• Berman, A. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier &Erb. Jakarta: ECG
• Brown, G.R,dkk, 2005. Lecture Notes dermatologi. Jakarta: Erlangga
• Data Poliklinik Ponpes Penyakit Skabies (2016), Penyakit Skabies Tidak Di Publikasikan. 
• Deswati, 2015. Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Al-Kautsar Pekanbaru. http://repository.unand.ac.id Diakses pada tanggal 22/12/2016. Jam 19.00 WIB 
• Djuanda, A., 2009. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: FKUI
• Entjang. I., 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti 
• Fanani, Z.M., 2014. Hubungan Personal Hygiene Kulit Dengan Angka Kejadian Scabies Pada Remaja Di Pondok Pesantren Al-Hidayah, Ketegan Tanggulangin: Sidoarjo. Diperoleh dari htttp://www.stikeshangtua/sby.ac.id/v1//dowload.php.pdf-journal diakses pada tanggal 14/12/2016. Jam 10.00 WIB.
• Hastono, S, P., Sabri, L. 2008. Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers 
• Harahap, M.2010. Ilmu Penyakit Kulit, Hipokrates, Jakarta.
• Hidayat, A.A., 2007. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.