HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1 DAN 2 DI STIKES PEMKAB JOMBANG

HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI S1 KEPERAWATAN TINGKAT 1 DAN 2 DI STIKES PEMKAB JOMBANG

Kata Kunci : Kebiasaan Olahraga, Dismenore Primer

ABSTRAK

Pendahuluan: Dismenore primer merupakan permasalahan ginekologikal paling umum yang sering dikeluhkan oleh remaja putri dan dapat berdampak pada aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup mereka. Dismenore primer terjadi pada remaja putri bisa disebabkan oleh faktor kebiasaan olahraga yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi S1 keperawatan tingkat 1 dan 2 di Stikes Pemkab Jombang. Metode: Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh mahasiswi tingkat 1 dan 2 S1 Keperawatan di Stikes Pemkab Jombang sebanyak 143 orang. Besar sampel 104 responden yang diambil menggunakan Simple Random Sampling. Variabel independen kebiasaan olahraga dan variabel dependen kejadian dismenore primer. Pengumpulan data untuk kebiasaan olahraga dengan kuesioner kebiasaan olahraga oleh Baecke (1982) dan kejadian dismenore primer dengan kuesioner dismenore (MSQ) oleh Chesney & Tasto (1975). Penelitian dilakukan tanggal 29 Maret – 5 April 2017 dianalisis dengan uji statistik Spearman Rank Correlatin dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (53,8%) responden memiliki kebiasaan olahraga teratur, dan sebagian besar (67,3%) responden tidak mengalami dismenore primer. Dengan uji statistik Spearman Rank didapat ρ value = 0,000 dimana nilai p value < α (0,05). Pembahasan: Berdasarkan penelitian diatas diketahui bahwa ada hubungan kebiasaan olahraga dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi S1 Keperawatan tingkat 1 dan 2 di Stikes Pemkab Jombang. Mahasiswi sangat disarankan untuk melakukan kebiasaan olahraga teratur yaitu olahraga jenis aerobik seperti jogging, senam, berenang, bersepeda selama 30 menit setiap 3 kali perminggu untuk mencegah terjadinya dismenore primer.

ABSTRACT

Introduction: Primary dysmenorrhea is the most common gynecological problem that is often complained by adolescent girls and it can impact on their daily activities and their life qualities. Primary dysmenorrhea occurs for adolescent girls, it can be caused by irregular exercise habit factor. This research aimed to determine the correlation of exercise habit with the incidence of primary dysmenorrhea for the 1^st and 2^nd level female nursing students at STIKES Pemkab Jombang. Method: The design of this research was correlation analytic with cross sectional approach with population of all students for  the 1^st and 2^nd level nursing students at STIKES Pemkab Jombang as many as 143 people. The total of samples was 104 respondents who were taken by using Simple Random Sampling. Independent variables was exercise habit and Dependent variable was the incidence of primary dysmenorrhea. Data collection for exercise habit with exercise habit questionnaire by Baecke (1982) and the incidence of primary dysmenorrhea with dysmenorrhea questionnaire (MSQ) by Chesney & Tasto (1975). The research was conducted on March 29^th - April 5^th 2017, it was analyzed by Spearman Rank Correlation statistic test with 95% confidence level (α = 0,05). Result: The result showed  the most of respondents (53.8%) had regular exercise habits, and the most of respondents (67.3%) did not have primary dysmenorrhea. With Spearman Rank statistical test was obtained that ρ value = 0,000 where p value < α (0,05). Discussion: Based on the research above, it was known that there was a correlation of exercise habit with the incidence of primary dysmenorrhea for the 1^st and 2^nd llevel female nursing students at STIKES Pemkab Jombang. Female nursing students are strongly recommended to do regular exercise habits such as aerobic exercise such as jogging, gymnastics, swimming, cycling for 30 minutes every 3 times per week to prevent the incidence of primary dysmenorrhea.

Siti Indah Nurhavivah
130801039
S-1 Keperawatan

STIKES Pemkab Jombang

2017

• Ammar UR., 2016, The Risk Effect of Primary Dysmenorrhea on Women of Childbearing Age in Ploso Subdistrict of Tambaksari Surabaya. Jurnal Berkala Epidemiologi. 4: 37-49.
• Anggreani VF., 2008, Perbedaan Tingkat Dismenore pada Remaja yang Rutin Melakukan Olahraga dengan yang Jarang Melakukan Olahraga di SMA Negeri 1 Ambarawa. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Semarang.
• Anindita AY., 2010, Pengaruh Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Kunyit Asam terhadap Keluhan Dismenorea Primer pada Remaja Putri di Kotamadya Surakarta. [Skripsi]. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
• Anwar M, Bazind A, Prabowo RP., 2011, Ilmu Kandungan. 3rd edition. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta; hal. 182-183
• Ari S., 2012. Mengisi Waktu Luang pada Siswa SMA Negeri 1 Ngemplak. S1 [Thesis]. Universitas Negeri Yogyakarta.
• Aziato L, Florence D, Joe NACL., 2012, The Experience of Dysmenorrhea among Ghanaian Senior High and University Students: Pain Characteristics and Effects. Reproductive Health. 11: 1-10.
• Baecke, JAH., 1982, A Short Questionnaire for the Measurement of Habitual Pysical Activity in Epidemiological Studies. The American Journal of Clinical Nutrition, 936-942.
• Beddu S, Siti M, Viqy L., 2015, Hubungan Status Gizi dan Usia Menarche dengan Dismenore Primer pada Remaja Putri. The Southeast Asian Journal of Midwifery. 1: 16-21.
• Cakir M, Ilke M, Taner K, Ilknur G, Aysenur O., 2007, Menstrual Pattern and Common Menstrual Disorders among University Students in Turkey. Pediatrics International. 49: 938-942.
• Chesney M.A, Donald L.T., 1975, The Development of the Menstrual Symptom Questionnaire. Behav. Rev & Therapy. 13: 237-244.
• Erviana D, Sri S, Anin W., 2014, Effect of Counseling to Knowledge and Attitude of Girls About Dismenore at Tenth Grade of Man 5 Jombangin 2014. Nursing Journal of STIKes Insan Cendekia Medika Jombang. 8: 39-46.
• Gagua T, Besarion T, Gagua D., 2012, Primary Dysmenorreha: Prevalence in Adolescent population of Tbilisi, Georgia and Risk Factors. J Turkish-German Gynecol Assoc. 13: 162-8.
• Hanum SMF, Titin EN., 2016, Dismenore dan Olahraga pada Remaja di SMK Muhammadiyah 1 Taman. Jurnal Unimus. 1: 337-343.
• Hidayat AAA., 2011. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. 2nd edition. Salemba Medika, Jakarta; hal. 25-70.
• Joshi T, Moolraj K, Deepa PA, Naziya NN, Anjali P., 2015, Primary Dysmenorrhea and its Effect on Quality of Life in Young Girls. International Journal of Medical Science and Public Health. 4: 381-385.
• Karim, F., 2012, Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan. Online [https://www.scribd.com/doc/102514062/Panduan-Kesehatan-Olahraga., diakses tanggal 28 Desember 2016].
• Lacovides S, Ingrid A, Fiona CB., 2015, What We Know About Primary Dysmenorrhea Today: A Critical Review. Human Reproduction Update. 21: 762-778. • Novia I, Nunik P., 2008, Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Dismenore. The Indonesian Journal of Public Health. 4: 96-104.
• Nursalam., 2016, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. 5th edition. Salemba Medika, Jakarta; hal 155-397.
• Proverawati A, Misaroh S., 2009, Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. 1st edition. Nuha Medika, Yogyakarta; hal.1-133.
• Ramadani AN., 2014, Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Kejadian Dismenore pada Siswi di SMP N 2 Demak Tahun 2014.
• Sanctis VD, Ashraf S, Sergio B, Luigi B, Gianni B, Mauro B, Fabio B, Carlo DS, Giorgio T, Franco R, Egle P., 2015, Primary Dysmenorrhea in Adolescents: Prevalence, Impact and Recent Knowledge. Pediatric Endocrinology Reviews (PER). 13: 465-473.
• Sari D, Adnil EN, Defrin., 2015, Hubungan Stres dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas. 4 (2).
• Sari DP., 2012. Hubungan Pola Makan Siswa Obesitas Kelas XI dengan Aktivitas Fisik di SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang. [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah, Semarang.
• Sidi I, Hounkpatin B, Obossou AAA, Salifou K, Vodouhe M, Denakpo J, Perrin R., 2016, Primary Dysmenorreha in the School of Parakou: Prevalence, Impact and Therapeutic Approach. Gynecol Obstet (Sunnyvale). 6: 376-379.
• Sirait DSO, Hiswani, Jemadi., 2012, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore pada Siswi SMA Negeri 2 Medan Tahun 2014. Gizi Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi. 1 (4).
• Zukri SM, Lin N, Tengku NTH, Nik HNH., 2009, Primary Dysmenorrhea among Medical and Dental University Students in Kelantan: Prevalence and AssociatedFactors. International Medical Journal. 16: 93-99.