HUBUNGAN PERAWATAN DIRI DENGAN TINGKAT KECACATAN PADA PENDERITA KUSTA DI PUSKESMAS MAYANGAN KABUPATEN JOMBANG
Dublin Core
Title
Subject
Description
ABSTRAK
Penyakit kusta masih menjadi suatu penyakit yang belum juga dapat diatasi secara tuntas, salah satu kendalanya adalah kecacatan pada penderita kusta. Cacat kusta ini menimbulkan stigma atau cap jelek dari masyarakat. Upaya-upaya pencegahan cacat dapat dilakukan baik dirumah, Puskesmas maupun unit pelayanan rujukan seperti rumah sakit umum atau rumah sakit rujukan. Penderita kusta yang mengalami cacat harus merawat diri secara teratur agar cacatnya tidak bertambah berat. Prinsip perawatan diri pada dasarnya adalah 3M, yaitu memeriksa mata, tangan, dan kaki secara teratur, melindungi mata, tangan, dan kaki dari trauma fisik, dan merawat diri.Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan Spearmen dengan populasi semua penderita kusta yang terdaftar di kohort Program Kusta Puskesmas Mayangan sebanyak 35 orang, cara pengambilan sample dengan menggunakan total sampling, didapatkan besar sampel 35 orang. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal3-8 Juli 2017, dengan hasil sebagai berikut diketahui bahwa dari 35 responden yang perawatan dirinya kategori baik memiliki tingkat kecacatan yang membaik sejumlah 18 orang (51,4 %). Hasil uji statistic Spearman Rank dengan nilai Asymp. Sig (2-tailed) 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Kesimpulan hasil penelitian maka H1 diterima. Hal ini berarti menunjukan bahwa ada hubungan antara perawatan diri dengan tingkat kecacatan pada penderita kusta di Puskesmas Mayangan Kabupaten Jombang.Diharapkan penderita kusta dapat meningkatkan kegiatan perawatan diri sehingga dapat mengurangi tingkat kecacatan yang diderita, sehingga merasa percaya diri dalam hidup bermasyarakat di lingkungannya.
ABSTRACT
Leprosy is still a disease that can not be solved completely, one of the obstacles is disability in leprosy patients. This leprosy defect raises the stigma or ugly stamp of the community. Disability prevention efforts can be performed either at home, Puskesmas or referral service units such as public hospitals or referral hospitals. Leprosy patients with disabilities should take care of themselves regularly so that the defect does not gain weight. The principle of self-care is essentially 3M, which checks the eyes, hands and feet regularly, protects the eyes, hands, and feet from physical trauma, and takes care of themselves.The research design used was correlation with Spearmen approach with population of all leprosy patients registered in cohort of Leprosy Program of Puskesmas Mayangan as many as 35 people, sampling method using total sampling, got sample of 35 people.The study was conducted from 3 to 8 July 2017, with the following results it is known that from 35 respondents whose self care category has a good level of disability that improved by 18 people (51.4%). Spearman Rank statistical test results with Asymp value. Sig (2-tailed) 0.000 which means smaller than 0.05.Conclusion of research result h1 accepted. This means that there is a relationship between self-care with the level of disability in leprosy patients in Puskesmas Mayangan Jombang. Hopefully leprosy patients can improve self-care activities so as to reduce the level of disability suffered, so feel confident in social life in the environment.
Creator
150311026
S-1 Keperawatan
Publisher
Date
Relation
• Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
• Data Dinas Kesehatan Jombang. 2016. Analisa Situasi Program Pemberantasan Penyakit Kusta. Tidak Dipublikasikan.
• Data Puskesmas Mayangan. 2017. Kohort P2 Kusta Puskesmas Mayangan.. Tidak Dipublikasikan.
• Departemen Kesehatan R.I. 2012. Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta. Cetakan XVIII. Tidak Dipublikasikan.
• Dinas Kesehatan Jombang. 2012. Profil Kesehatan Jombang 2012. Tidak Dipublikasikan.
• Djuanda, A. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
• Effendy, Nasrul. 2006. Dasar-Dasar Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
• Fakhril. 2011. Penatalaksanaan Sederhana Tuberkulosis ( TBC ) & Kusta. Diakses dari: www.fafakhryl.blogspot.com.Tanggal akses 12 Mei 2017.
• Hidayat, A.A. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.
• Irwanto.2000.Motivasi dan Pengukuran Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta
• Kaur dan Van Brankel. 2002. Dehabilitation of Leprosy Affected People a Study On Leprosy Affected Beggars. Diakses dari:www.leprahealthnaction.org. Tanggal akses 10 Mei 2017.
• Kemenkes R.I. 2011. Menkes Canangkan Tahun Pencegahan Cacat Akibat Kusta. Diakses dari: www.bppd.depkes.go.id.Tanggal akses 10 Desember 2016.
• ______.2010.WHO:17 Penyakit Tropis Terabaikan.Diakses dari: www.health.kompas.com.Tanggal akses 8 November 2016. • Makmun, Abin Syamsudin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
• Niven, Neil. 2002. PSIKOLOGI KESEHATAN Pengantar untuk Perawat & Profesional Kesehatan Lain. Jakarta: EGC
• Noor. 2007. Buletin Penelitian Kesehatan: Epidemiologi Kusta. Diakses dari: www.buletinpenelitiankesehatan.blogspot.com. Tanggal akses 10 Januari 2016.
• Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promo Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta
• ______. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
• ______.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
• ______.2010.Promosi Kesehatan:Teori dan Aplikasi.Edisi Revisi.Jakarta:Rineka Cipta.
• Nursalam. 2008. Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
• ______. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
• Permata. 2012. Sejarah Kusta. Diakses dari: www.permataindonesia2012.com. Tanggal akses 10 Juni 2017.
• Poerwanto. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta:Balai Pustaka Departemen Pendidikan Nasional.
• Sjamsoe, Emmy, dkk. 2013. Kusta. Jakarta : FKUI • Sobur, Alex. 2011. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
• Subdirektorat Kusta dan Frambusia.2007. Modul pelatihan program kusta untuk UPK, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur.Tidak Dipublikasikan. • Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
• Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
• WHO.2010.Weekly Epidemiological Record.Diakses dari:www.who.int. Tanggal akses 13 Mei 2017.
• Widayatun, Tri Rusmi. 2009. ILMU PERILAKU. Jakarta: Sagung Seto