PENGARUH RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT STRESS PADA PASIEN HIPERTENSI DI PAVILIYUN KEMUNING RSUD JOMBANG

ABSTRAK

Berbagai macam tuntutan yang terjadi dalam keseharian sering dapat memicu timbulnya stress dan dapat memicu timbulnya hipertensi esensial, pembuluh darah jantung akan bereaksi terjadi peningkatan sehingga system diastolikdan sistolik pada jantung menjadi tidak stabil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap tingkat stress pada pasien hipertensi di ruang kemuning RSUD Jombang.Jenis penelitian ini Pre Eksperimental yang menggunakan desain One Group Pra –Post test. Populasi dalam penelitian sebanyak 22 responden.Sampel sejumlah 21 responden, tehnik yang digunakan adalah metode purposive sampling.Variabel independen adalah relaksasi nafas dalam, variabel dependen adalah tingkat stress.Tingkat stress sebelum diberikan relaksasi nafas dalam yaitu tingkat stress sedang (71,4%), setelah diberikan relaksasi nafas dalam didapatkan hasil (80 %) dengan stress ringan. Berdasarkan Hasil Uji Statistik Menunjukkan bahwa nialai p = 0,000 lebih kecil dari 0,05 berarti signifikan dan zhitung -3.945 sehingga hipotesis penelitian diterima berarti terdapat pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap perubahan tingkat stress pada pasien hipertensi di ruang paviliyun kemuning RSUD Jombang. Bagi tenaga kesehatan diharapkan untuk meningkatkan pelayanan melalui konseling, informasi dan edukasi tentang cara melakukan relaksasi nafas dalam terhadap tingkat stress sebagai suatu alternatif disamping pengobatan farmakologi. Kata Kunci : Relaksasi, Stress

ABSTRACT

Various kinds of problems that occur in daily life can often cause stress and can lead to the emergence of essential hypertension, because there will be rapid changes in the diastolic system and systolic distended to the heart becomes unstable. The purpose of this study was to determine how the stress level in hypertensive patients in the hospital room of Jombang Hospital. This type of research is Pre Experimental which uses the design of One Group Pre-Post test. The population in the study were 22 respondents. Sample amounted to 21 respondents, the technique used is purposive sampling method. The independent variable is relaxation, the dependent variable is the stress level. Levels of stress before being given comfort in moderate stress levels (71.4%), after being given breath exercises in the results (80%) with mild stress. Based on statistic test results pial 0,05 is smaller than 0.05 significant meaning and zhitung-3,945 research hypothesis obtained from stress in patients at pavilion level yuning RSUD Jombang. For health workers needed to improve services through counseling, information and education on how to exercise in the face of stress levels that occur in alternatives in addition to pharmacological treatment.

• Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. (2014). Metodolgi Penelitian Kualitatif dalam Riset Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers.
• Alligood, M. (2017). Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka. (A. Hamid & K. Ibrahim, Eds.) (8th ed.). Singapore: Elsevier Singapore
• Afiyanti, Y., & Rachmawati, I. (2014). Metodolgi Penelitian Kualitatif dalam Riset Keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers.
• Arikunto, S. 2012. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Medika
• (2011). Psikologi Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika
• Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC.
• Blummental, J.A, & Tweedy, D. (2002). Bio behavior approachto the treatment. Jakarta. EGC
• Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Lap Nas 2007. 2008:1-384. doi:1 Desember 2013.
• Beveers D.G. 2001. ABC of Hypertension. USA: Blackwell Publishing Inc.
• (1997). Psychometric PropertiesOf the Depression Anxiety Stress Scale (DASS) In Clinical Samples. Behavior research And Theraphy Vol.35 No.1 Pp 78-79.
• Davison, G. C., Neale, M. (2001). Abnormal
• John Willey And Sons.
• Depkes RI (2010). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes Republik Indonesia.
• Ekowati R dan Sulistyowati T.(2009). Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia.Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 59 No. 12
• Hidayat, A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. (Nurchasanah, Ed.) (1st ed.). jakarta: Salemba Medika.
• Hidayat, A. Azis Alimul. 2012. Buku Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Salemba Medika, pp. 38
• Hawari, D. (2011). Stress Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
• Mansjoer, A. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Esculapius.
• (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis. (P. Lestari, Ed.) (5th ed.). Jakarta: Salemba Medika.
• 2010. Metode penelitian .Bogor : Ghalia Pustaka Utama
• Notoadmodjo Soekijo, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003).
• Suiraoka, IP. 2012. Penyakit Degeneratif. Mengenal, Mencegah dan Mengurangi Faktor Resiko 9 Penyakit Degeneratif. Yogyakarta : Nuha Medika.
• Sustrani L. Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004.
• Smith, J.C. 2005. Relaxation, Meditation & Mindfulness: A Mental Health Practitioner Guide to New and Traditional Aproaches. New York
• Stewart, J. C., Janicki, D. L., and Kamarck, T. W. (2006). Cardiovascular reactivity to and recovery from psychologycal challenge as predictors of 3 year change in blood pressure. Health Psychology.(1). 111-118.
• (2010). World health statistics. (diakses 2 Februari 2018).