PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANASTESI SPINAL ATAU SAB DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD JOMBANG

ABSTRAK

Post operasi dengan SAB memiliki efek samping, salah satu diantaranya pada sistem pencernaan yaitu penurunan peristaltik usus yang bersifat sementara dan berlangsung selama 24 – 72 jam. Agar tidak terjadi patologis perlu tindakan kompres hangat, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap peristaltik usus pada pasien post operasi dengan SAB. Metode penelitian ini adalah “Pre Eksperiment, One Group Pre-Post Test Design”dengan metode sampling purposive sampling, populasi 28 orang dan besar sampel 17 responden sesuai kriteria inklusi dan eksklusi di instalasi bedah sentral RSUD Jombang. Variabel Independen : kompres hangat, Variabel Dependen : peristaltik usus, pengumpulan data secara observasi, dengan menggunakan instrumen lembar observasi. Dan menggunakan uji statistik T-test (t-paired) dengan p < 0,05 dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji statistik didapatkan hasil mean pre 1,2353 dan post 3,0588 dan hasil paired sample test dengan mean 1,82353 dengan Std Deviation 1,01460 dan Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000. Sehingga p= 0,000 artinya 0,000 < 0,05 maka ada pengaruh kompres hangat terhadap perisltik usus pada pasien post operasi dengan SAB. Pemulihan peristaltik usus sangat dipengaruhi oleh usia, jenis pembedahan, durasi operasi. Bagi tenaga kesehatan penelitian ini bisa digunakan sebagai rekomendasi dalam pemberian tindakan mandiri keperawatan pada pasien post operasi dengan SAB. Bagi peneliti selanjutnya pemberian kompres hangat secara serial untuk mengetahui efektifitas kompres hangat dalam mempercepat pemulihan peristaltik usus.

ABSTRACT

Post surgery with SAB has side effects, one of them on the digestive system is a temporary decrease of intestinal peristaltic and lasts for 24 - 72 hours. In order not to occur pathologically need a warm compress action, the purpose of this study is to determine the effect of warm compresses on intestinal peristalsis in postoperative patients with SAB. This method of study used "Pre Experiment, One Group Pre-Post Test Design" with purposive sampling method, populations were 28 people and sample as many as 17 respondents according to inclusion and exclusion criteria at central surgery hospital of RSUD Jombang.. Independent Variable was warm compress, while ependent Variable was intestinal peristaltic, observational data collection, used observation sheet instrument. And used T-test (t-paired) statistic test with p <0,05 and 95% level of trust. The statistical test results obtained mean pre 1.2353 and post 3.0588 and paired sample test with mean 1.82353 with Std Deviation 1.01460 and Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000. So p = 0.000 means 0.000 <0,05 then there was an influence of warm compress to intestinal perisltaltic on patient post operation with SAB. Intestinal Peristaltic recovery wa strongly influenced by age, type of surgery, duration of surgery. For health professionals this study could be used as a recommendation in the provision of self-directed nursing action in postoperative patients with SAB. For the next researcher giving warm compresses serially to know the effectiveness of warm compress in speeding the recovery of peristaltics of intestine.

• Adyb, Putri. (2015), Standar Operasional Prosedur dan Leaflet Thypoid. https://putriadyb.worpress.com/2015/06/19/standar-operasional-prosedur-dan-leaflet-typhoid. Diakses tanggal 22 Desember 2017
• Atika Puspa, Irma. (2016), Pre Operasi, Intra Operasi, Pasca Operasi, Jenis-jenis Anastesi. Irmaatikapuspa.blogspot.co.od/2016/06/preoperasi-intraoperasi-pastoperasi.html. Diakses tanggal 21 Januari 2018
•  Donsu, Juwita Dolitine. (2017), Metodologi Penelitian Keperawatan. Pustaka Baru Press, Yogyakarta
• Duos, Sahril. (2015), Pemeriksaan Fisik Abdomen. Mantrimuda09.blogspot.co.id/ 2015/09/pemeriksaan-fisik-abdomen.html. Diakses tanggal 22 Desember 2017 
• Ernawati et al. (2014), Pengaruh Statik Kontraksi Terhadap kecepatan kembalinya peristaltik usus. Jurnal Ilmiah Kebidanan. Vol. 5 No. 1 Edisi Juni 2014. hlm. 111-118
• Gresik, Anastesi. (2012), Post Operaty, https://postoperasi.blogspot.com. Diakses tanggal 23 Desember 2017
• Hamid & Ibrahim. (2017), Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka Edisi Indonesia ke-8, vol. 2. Elsivier Singapore
• Hariyadi, Arief et al. (2015), Management PDPH (Post Dural Puncture Headache) as a Neurologic Complication after regional anesthesia. Jurnal Komplikasi Anastesi, Vol II No. 3. Agustus 2015
• Hayati, Masrdhiyah et al. (2015), Gambaran angka kejadian komplikasi pasca anastesi Spinal pada pasien sekso sesaria. Berkala Kedokteran, Vol. II, No. 2. hlm. 165-169. September 2015 
• Hisam. (2016), Penjelasan Terjadinya Gerak Peristaltik dalam Biologi. www.dosen.pendidikan.com/penjelasan-terjadinya-gerak-peristaltik-dalam-biologi. Diakses tanggal 22 Desember 2017
• Irwanto, (2011). Efek Anastesi Spinal, dr-irwanto.blogspot.co.id/2011/06/resiko-anastesi.html. Diakses tanggal 14 Pebruari 2018
• Iswandi, Andi. (2013). Regional Anastesi, andiiswandi. blogspot.com/2013/10/regional-anastesi.html. diakses tanggal 14 Pebruari 2018 
• ______________. (2014), Perawatan Pasca Anastesi. Andisuwandi. blogspot.co.id/2014/08/perawatan-pasca-anastesi.html. diakses tanggal 21 Januari 2018
• Ivan, (2012). Spinal Anastesi, ivan-atjeh.blogspot.co.id/2012/01/normal-o-fals-false-false-in-x-nme-x.html. Diakses tanggal 14 Pebruari 2018 
• Latief et al. (2010), Petunjuk Praktis Anastesiologi edisi II bagian anastesiologi dan terapi intensif. FKUI, Jakarta
• Longdong, Jeffry F. et al (2013), Perbandingan efektifitas anastesi Spinal menggunakan Bupivakain Isobarik dengan Bupivakain Hiperbarik pada pasien yang menjalani operasi abdomen bagian bawah. Jurnal Anastesi Perioprative vol. I No. 2, hlm. 69-77. Agustus 2015
• Miyami, Armi. (2015), Terapi Kompres Hangat. Miyamikesehatankita29. blogspot.co.id/2015/05/terapi-kompres-hangat.html Diakses tanggal 22 Desember 2017
• Nandra. (2016). Pemeriksaan Fisik Abdomen. tintamerah.wordpres.com. diakses tanggal 10 April 2018
• Novi. (2013). Peran Gerak Peristaltik Pada Pencernaan Makanan. www.sridiati.com/ peran-gerak-peristaltik-pada-pencernaan-makanan.html. Diakses tanggal 21 Januari 2018
• Nursalam. (2016), Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pendekatan Praktis edisi 4. Salemba Medika, Jakarta
• Pasinggi, Yadi et al. (2015), Efek Coklat dalam mempersingkat durasi ileus pasca operasi pada laparatomi karena appendiksitis perforasi. Jurnal Bimodik (JBM). Vol. 7 No. 3. Suplemen November 2015 hlm. 29-40
• Renggono Urati Ayu dan Macmudah. (2014), Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap peristaltik usus pasca operasi sesar dengan anastesi Spinal di RSUD Tugurejo Semarang. Jurnal Imu Keperawatan dan Kebidanan. Vol. … No. ..
• Riswanda. (2014), Faktor Yang Mempengaruhi Defekasi. https:// plus.google.com/116787667408227515779/posts/ReoQnXdHUQE. Diakses tanggal 21 Januari 2018 
• Riyanto, Agus. (2013), Statistik deskriptif untuk kesehatan. Nuha Medika, Yogyakarta
• Sari Ratna Dewi Puspita. (2015), Distensi Abdomen Suspek Pseudo Obstruksi (Sindrom Oqilvie), Laporan Kasus, Porsiding seminar presentasi artikel ilmiah dies natalis FK Unila ke 13. Bandar Lampung, Oktober 2015
• Sriharyanti et al. (2016), Pengaruh Mobilisasi dini rom pasif terhadap peristaltic usus pada pasien pasca pembedahan dengan anastesi Umum di SMC RS Telogorejo. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol II No. 5, Desember 2016 Hal. 239-247
• Sujarweni, Wiratna V. (2014), Metodologi Penelitian : Lengkap, praktis dan mudah dipahami. Pustaka Baru Press, Yogyakarta
• Torik, Prawoto. (2016), Keuntungan dan Kerugian Spinal Anastesi, kodeamaya. blogspot.co.id/2016/05/keuntungan-dan-kerugian-anastesi.html. Diakses tanggal 14 Pebruari 2018
• Widasira et al. (2013), Kompres hangat terhadap motilitas usus pada pasien appendik.
• Widiawati. (2016), Makalah Kompres Hangat. https://m-makalah.blogspot.co.id. Diakses tanggal 22 Desember 2017
• Zaini, Mad. (2011), Pengaruh pemberian kompres hangat terhadap perbaikan motilitas usus pada pasien post operasi dengan anastesi sub arahnoid blok di Recovery Room. The Indonesian Journal oh Health Science. Vol. 2 No. 1. Desember 2011.