HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Dublin Core

Title

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Subject

Kata kunci : Demam tifoid, Sanitasi Lingkungan

Description

ABSTRAK

Tingginya angka kejadian demam tifoid pada tahun 2015 di puskesmas bareng sebanyak 1671 kasus. Penyakit ini berhubungan dengan sanitasi lingkungan yang tidak sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian demam tifoid di wilayah kerja puskesmas Bareng. Desain penelitian ini adalah Korelasi dengan metode pendekatan Retrospektif. Variable independen dalam penelitian ini yaitu sanitasi lingkungan dan variable dependen yaitu kejadian demam tifoid. Populasi penelitian ini adalah Seluruh pasien rawat inap di puskesmas Bareng sejumlah 99 dengan sampel 50 dimana teknik pengambilan sampling yaitu Simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan data sekunder dengan uji Chi-Square dengan α=0,05. Hasil penelitian ini menunjukan hampir seluruhnya responden memiliki sanitasi lingkungan tidak sehat (90,0%). Responden yang memiliki sanitasi lingkungan yang tidak sehat dan terjadi demam tifoid (64,4%) serta responden yang memiliki sanitasi lingkungan yang tidak sehat dan tidak terjadi demam tifoid (35,6%) dengan ρ value =0,006 < α=0,05. Artinya ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian demam tifoid di wilayah kerja puskesmas Bareng dengan tingkat korelasi rendah. Disarankan masyarakat dapat menghindari faktor-faktor lain penyebab demam tifoid seperti kebiasaan jajan sembarangan, kurangnya personal hygiene dan pengelolaan makanan tidak higinis. Kata kunci : Demam tifoid, Sanitasi Lingkungan.

ABSTRACT

The high incidence of typhoid fever in 2015 in Bareng was 1671 cases. The disease was associated with unhealthy environmental sanitation. This research aimed to know the correlation of environmental sanitation with the incidence of typhoid fever in the work area of puskesmas Bareng. The design of this research was correlation with retrospective method. Independent variable in this research was environmental sanitation and dependent variable was incidence of typhoid fever. The population of this research was all Hospitalized patients at puskesmas Bareng with 50 samples , where sampling technique was Simple random sampling. The Data collection used observation sheet and secondary data with Chi-Square test which used significant level 5% (α = 0,05). The results of research showed that almost all respondents had an unhealthy environmental sanitation (90.0%). Respondents who had unhealthy environmental sanitation and they got typhoid fever (64.4%) and also respondents who had unhealthy environmental sanitation and they didn’t get typhoid fever (35,6%) with ρ value = 0,006 <α = 0,05 it meant that there was a correlation of environment sanitation with the incidence of typhoid fever in the work area of puskesmas Bareng It is suggested that community can avoid other factors cause typhoid fever such as indiscriminate snack habits, the lack of personal hygiene and management that is not hygiene.

Creator

Mega Endah Suci
130801027
S-1 Keperawatan

Publisher

STIKES Pemkab Jombang

Date

2017

Relation

  • Afriadi, Riana. 2008. Penyakit Perut. Bandung: Puri Delco
  • 2006. di akses 2 maret 2017repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23112/4/Chapter%20II.pdf
  • Entjang, Indan. 2003. Mikrobiologi & Parasitologi. Bandung: Citra Aditya Bakti
  • Hidayat, Aziz. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
  • 2014. Demam Tifoid. Surabaya: Departemen Patologi Anatomi Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
  • Iqbal Mubarak, Wahid. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
  • Kurniawan, Aris. 2015. 8 Jenis Bentuk dan Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli Beserta Contohnya. Diakses pada 6 Maret 2017 dari gurupendidikan.com/8-jenis-bentuk-dan-pengertian-wawancara.
  • Kusumaseta, Devi Pradipta. 2012. Hubungan Penyediaan Air Bersih Dengan Kejadian Demam Tifoid di Dusun Pajaran Desa Peterongan Kabupaten Jombang.
  • Kristiano, 2003. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejdian Demam Tifoid Berulang Di RSUD Syekh Yusuf Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. Diakses pada tanggal 13 Juni 2017
  • Mandal,B.K,Wilkins E.G.L dkk. 2003. Penyakit Infeksi Edisi 6. Jakarta: Erlangga
  • Mutaqin, Arif & Kumala Sari. 2011. Gangguan Gastrointestinal:Aplikasi Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
  • Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
  • 2005. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
  • 2014. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
  • Purba, Ivan Elisabeth dkk. Program Pengendalian Demam Tifoid di Indonesia. Medan: Media Litbangkes, Vol. 26 No. 2
  • Rahayu, Liswidyawati. 2010. Waspada Wabah Penyakit:Panduan Untuk Orang Awam. Bandung: Nuansa
  • Raflizar & Maria Holly Herawati. 2010. Hubungan Faktor Determinan Dengan Kejadian Tifoid Dipulau Jawa. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 9 No 4
  • Santi, Meita. 2011. Penyakit Saluran Cerna. Jogjakarta: Kata Hati
  • 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Sehat, 2nd ed : Jakarta.

 

  • 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta

 

  • Susanto, Agus. 2007. Penyakit Yang Ditularkan Melalui Hewan Sekitar. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka

 

Collection

Citation

Mega Endah Suci 130801027 S-1 Keperawatan , “HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG,” Repository - STIKES Pemkab Jombang, accessed October 12, 2025, https://repository.stikespemkabjombang.ac.id/items/show/281.